Bismillahirrohmanirrahim,
assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
Hari
ini saya akan memposting sebuah artikel mengenai tanda kesyukuran saya, simbol
bahwa saya merasakan anugerah terindah dari Yang maha kuasa,
label yang menyatakan bahwa saya merasa orang paling beruntung didunia ini akan
nikmat oleh Allah s.w.t.
Saya memiliki banyak sekali nikmat yang patut saya syukuri. sehingga saya membagi nikmat itu menjadi dua,Ada nikmat dalam arti besar, adapula kecil. Jadi, akan saya awali dengan sebuah nikmat yang besar. Berikut selengkapnya.
Saya memiliki banyak sekali nikmat yang patut saya syukuri. sehingga saya membagi nikmat itu menjadi dua,Ada nikmat dalam arti besar, adapula kecil. Jadi, akan saya awali dengan sebuah nikmat yang besar. Berikut selengkapnya.
Malam
itu, tepat tanggal 27 oktober 2012 pada waktu tidur malam hari, saya
mendapatkan sebuah mimpi yang luar biasa, mungkin dapat dikatakan sangat luar
biasa malah. Jadi, saya
memimpikan bahwa diri saya ini telah meninggal dunia, meninggalkan kedua orang tua,
kakak, adik, nenek, kakek, kerabat, dan teman-temanku semua.
Dalam mimpi yang bagaikan sebuah kenyataan itu saya menangis tersedu-sedu,
bagaikan berada di sebuah alam baka, sepertinya.
Ditempat itu, saya mampu melihat sebuah tempat yang sangat
menyedihkan, yang tak seorang pun ingin berada di sana, apalagi jika bukan neraka. Pada waktu itu, saya melihat
sebuah pintu yang didalamnya ada bara api yang nyalanya luar biasa, dan di
mimpi itu saya menarik kesimpulan bahwa itulah neraka. Naudzubillahi min dzalik.
Melihat tempat itu, saya menangis sejadi-jadinya didalam
lubuk hati, dan saya sungguh menyesal karena telah menyia-nyiakan kesempatan
hidup itu, aku
benar-benar merasakan penyesalan yang akan disesali oleh kita semua diakhir
hayat. Beruntung, itu hanya sebuah mimpi. Subhanallah, dengan
adanya mimpi itu, semangat ibadahku pun bangkit, sehingga mimpi itu
aku anggap sebuah HIDAYAH terbesar, dari setumpuk hidayah yang diberikan oleh
Allah S.w.t. Alhamdulillahi rabbil alamin, wa
syukurillah. Saya bersyukur akan mimpi itu. Terimakasih sebesar-besarnya wahai
Rabb penguasa semesta alam. Mimpi itu adalah hidayah yang luar biasa bagiku.
ALHAMDULILLAH, ALHAMDULILLAH, ALHAMDULILLAH.
Nikmat besar selanjutnya adalah ketika
saya kembali mendapat kesempatan untuk menyambut bulan Ramadhan, apalagi ketika
saya mampu menjalankan ibadah itu bersama keluarga saya tercinta dan berada di
kampung tercinta. Itu artinya, sang Khalik mengabulkan harapanku setiap
kalinya. Aku bersyukur kepada-NYA dengan hamdalah tak henti-hentinya. Saya berbahagia tatkala
menjalankan buka puasa dengan meriah bersama kedua orang tua, seorang kakakku,
beserta keenam adikku. Kadang-kadang, saya menitikkan airmata haru didalam
lubuk hatiku yang paling dalam ini. Syukur Alhamdulillah wahai Rahmanirrahiim.
Syukur
akan Nikmat besar berikutnya adalah ketika saya tidak berhalangan dalam malam
lailatul Qad’r. sungguh kebahagiaan tersendiri
saat aku berkesempatan untuk bertadarrus dan menjalankan shalat malam dalam
malam penuh baroqah itu. Artinya,saya mampu memenuhi
undangannya. Tak ada yang lebih indah daripada menjalankan ibadah itu semua.
Rasa syukur juga tak henti-henti
meluncur dari dalam qalbu ketika terbangunnya diri ini dari tidur, saya
mendapati diri ini masih dalam keadaan bugar, masih sehat, dan segar. Berarti
saya masih diberi kesempatan untuk segera memperbaiki diri dalam umur yang
masih panjang. Terimakasih
akan usia yang sudah sedemikian panjang engkau berikan ya Allah, Terimakasih
akan usia yang sedemikian panjang pula kau berikan teruntuk kedua orangtuaku.
Terimasih ya Allah.
Hamba beryukur oh Allah, karena telah
engkau anugerahi fisik dan psikis yang insyaallah tidak catat. Tak jarang, airmata menetes di pipi melihat keterbatasan
para saudara-saudara yang ada di sekitar kita, hanya saja keseringan ketika
melihat para saudara yang memiliki keterbatasan itulah kita baru bersyukur.
Namun, sepertinya itulah cara sang Khalik agar kita tetap bernaung dibawahnya
dan terus mensyukuri nikmatnya itu. Akhirnya, dalam tiap bangun dan sebelum
berbaring di kasur, terus meluncur doa dan pujian sebagai tanda kesyukuranku
Mungkin itulah yang
saya anggap sebagai nikmat besar-NYA yang memungkinkan untuk diposting.
Sesungguhnya nikmat Allah yang sepatutnya disyukuriitu masih sangat banyak. Selanjutnya mengenai nikmat dengan
hal kecil yang sesungguhnya patut saya syukuri.
Saya,ini
sangat senang sekali
memanjat pohon-pohon
yang kuat tapi tentu tidak terlalu tinggi. Khususnya ketika ramadahan, lapar itu sungguh tidak
terasa saat Duduk diatas dahan pohon itu sambil menikmati sepoi angin dan lantunan lagu-lagu religi atau lagu-lagu
klasik dari DVD tetangga, empunya pohon itu. Wah, sungguh nikmat Allah yang
luar biasa. Aku bersyukur, sangat bersyukur saat mendapatkan kesempatan itu,
karena tidak selamanya saya memiliki kesempatan akan itu. bersyukur sekali
ketika berada dalam suasana itu.
Nikmat lainnya yang diberikan oleh Maha
Kuasa ialah ketika
saya bersin, itulah sebuah anugerah yang luar biasa, mengeluarkan
karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh, sehingga toksin-toksin penyakit itu
bisa keluar dari tubuh ini. Ketika saya akhirnya gagal untuk
bersin, Saya akan sedih, menyesal, dan marah juga iya. Selain nikmat karena
manfaat dari bersin, saya menganggap bersin itu adalah suatu aksi yang
menyenangkan, benar kan?. Pada saat itulah saya bersyukur akan nikmat itu. Alhamdulillah!.
Selanjutnya, aku sangat bersyukur ketika
sepulang dari sekolah demi menuntut ilmu mendapati di dalam tudung saji ada semangkuk
lauk kesukaan ku, yaitu sayur daun ubi
atau daun singkong yang ditumis oleh koki tercinta, mama’.
Umm yummmi!!!. Lagi-lagi perut sudah tidak mau kompromi dan ingin segera
menyantapnya. Sett ahhh,
Alhamdulillah!!!. Sayur daun ubi memang merupakan sayur favoritku.
Nikmat Allah selanjutnya adalah ketika saya
mengeluarkan lender dari
hidung. Biasanya nikmat peristiwa itu terjadi apabila sedang Flu
dan dalam suatu keadaan tertentu. Misalnya, saya yang sedang flu melaksanakan
shalat., itu adalah hal yang paling menyiksa. Antara harus tetap focus kepada
shalat tetapi tetap menahan flu. Dan selepas shalat itu, saya langsung
mengeluarkan lender tersebut alias (maaf) ingus. Wow, itu adalah sesuatu yang
sangat nikmat. Kembalilah aku bersyukur akan
kelegaan tersebut.
Bahagia tak dapat pula diri ini bendung akan
nikmat Allah, yaitun ketika saat bersepeda di sore hari sebelum maghrib. Sungguh
indahnya suasana alam ciptaan Allah ta’ala.
Teduhnya menatap gunung yang meliuk-liuk diatas aliran sungai yang
jernih, ditambah sinar mentari yang hampir terbenam. Terimakasih oh tuhan
karena Engkau telah hadirkan alam seindah ini di desaku. Bersepeda di sore hari juga menjadi nikmat-NYA
yang selalu aku syukuri.
Itulah beberapa nikmat Allah yang aku syukuri, adapun
hal-hal yang tidak berkenan dalam benak mohon dimaafkan. Karena kesempurnaan
hanya milik Allah semata.
Sekian dan wassalam.
Berikut contoh doa
dan firman allah agar dijadikan orang yang bersyukur :
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“..Rabbi aw zi’niy an
asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala
shaalihan tardhaahu wa adkhilniy birahmatika fiy
‘ibadikashshaalihiin..”
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku
dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku
dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S.
An-Naml : 19)رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“..Rabbi aw zi’niy an
asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala
shaalihan tardhaahu wa ashlihliy fii dzurriyyatiy inniy tubtu ilayka wa
inniy minal muslimiin..”
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang
telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri”. (Q.S. Al-Ahqaf : 15)Firman Allah SWT:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 152)
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 172)
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali ‘Imran, 3 : 145)
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim, 14 : 7)
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nahl, 16: 18).
“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An-Naml, 27 : 40)
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash, 28 : 73)
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-‘Ankabuut, 29 : 17)
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.s. Luqman, 31 : 12)
berikut penjelasan Cara-cara bersyukur oleh Ust. Nur Salis Alamin.
0 komentar:
Posting Komentar