Aku mensyukuri nikmat-MU

Senin, 29 Oktober 2012
          Bismillahirrohmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
         Hari ini saya akan memposting sebuah artikel mengenai tanda kesyukuran saya, simbol bahwa saya merasakan anugerah terindah dari Yang maha kuasa, label yang menyatakan bahwa saya merasa orang paling beruntung didunia ini akan nikmat oleh Allah s.w.t.
Saya memiliki banyak sekali nikmat yang patut saya syukuri. sehingga saya membagi nikmat itu menjadi dua,Ada nikmat dalam arti besar, adapula kecil.
Jadi, akan saya awali dengan sebuah nikmat yang besar. Berikut selengkapnya.

Malam itu, tepat tanggal 27 oktober 2012 pada waktu tidur malam hari, saya mendapatkan sebuah mimpi yang luar biasa, mungkin dapat dikatakan sangat luar biasa malah. Jadi, saya memimpikan bahwa diri saya ini telah meninggal dunia, meninggalkan kedua orang tua, kakak, adik, nenek, kakek, kerabat, dan teman-temanku semua. Dalam mimpi yang bagaikan sebuah kenyataan itu saya menangis tersedu-sedu, bagaikan berada di sebuah alam baka, sepertinya.
Ditempat itu, saya mampu melihat sebuah tempat yang sangat menyedihkan, yang tak seorang pun ingin berada di sana, apalagi jika bukan neraka. Pada waktu itu, saya melihat sebuah pintu yang didalamnya ada bara api yang nyalanya luar biasa, dan di mimpi itu saya menarik kesimpulan bahwa itulah neraka. Naudzubillahi min dzalik.
Melihat tempat itu, saya menangis sejadi-jadinya didalam lubuk hati, dan saya sungguh menyesal karena telah menyia-nyiakan kesempatan hidup itu, aku benar-benar merasakan penyesalan yang akan disesali oleh kita semua diakhir hayat. Beruntung, itu hanya sebuah mimpi. Subhanallah, dengan adanya mimpi itu, semangat ibadahku pun bangkit, sehingga mimpi itu aku anggap sebuah HIDAYAH terbesar, dari setumpuk hidayah yang diberikan oleh Allah S.w.t. Alhamdulillahi rabbil alamin, wa syukurillah. Saya bersyukur akan mimpi itu. Terimakasih sebesar-besarnya wahai Rabb penguasa semesta alam. Mimpi itu adalah hidayah yang luar biasa bagiku. ALHAMDULILLAH, ALHAMDULILLAH, ALHAMDULILLAH.
          Nikmat besar selanjutnya adalah ketika saya kembali mendapat kesempatan untuk menyambut bulan Ramadhan, apalagi ketika saya mampu menjalankan ibadah itu bersama keluarga saya tercinta dan berada di kampung tercinta. Itu artinya, sang Khalik mengabulkan harapanku setiap kalinya. Aku bersyukur kepada-NYA dengan hamdalah tak henti-hentinya. Saya berbahagia tatkala menjalankan buka puasa dengan meriah bersama kedua orang tua, seorang kakakku, beserta keenam adikku. Kadang-kadang, saya menitikkan airmata haru didalam lubuk hatiku yang paling dalam ini. Syukur Alhamdulillah wahai Rahmanirrahiim.
          Syukur akan Nikmat besar berikutnya adalah ketika saya tidak berhalangan dalam malam lailatul  Qad’r. sungguh kebahagiaan tersendiri saat aku berkesempatan untuk bertadarrus dan menjalankan shalat malam dalam malam penuh baroqah itu. Artinya,saya mampu memenuhi undangannya. Tak ada yang lebih indah daripada menjalankan ibadah itu semua.
          Rasa syukur juga tak henti-henti meluncur dari dalam qalbu ketika terbangunnya diri ini dari tidur, saya mendapati diri ini masih dalam keadaan bugar, masih sehat, dan segar. Berarti saya masih diberi kesempatan untuk segera memperbaiki diri dalam umur yang masih panjang. Terimakasih akan usia yang sudah sedemikian panjang engkau berikan ya Allah, Terimakasih akan usia yang sedemikian panjang pula kau berikan teruntuk kedua orangtuaku. Terimasih ya Allah.
          Hamba beryukur oh Allah, karena telah engkau anugerahi fisik dan psikis yang insyaallah tidak catat. Tak jarang, airmata menetes di pipi melihat keterbatasan para saudara-saudara yang ada di sekitar kita, hanya saja keseringan ketika melihat para saudara yang memiliki keterbatasan itulah kita baru bersyukur. Namun, sepertinya itulah cara sang Khalik agar kita tetap bernaung dibawahnya dan terus mensyukuri nikmatnya itu. Akhirnya, dalam tiap bangun dan sebelum berbaring di kasur, terus meluncur doa dan pujian sebagai tanda kesyukuranku
Mungkin itulah yang saya anggap sebagai nikmat besar-NYA yang memungkinkan untuk diposting. Sesungguhnya nikmat Allah yang sepatutnya disyukuriitu masih sangat banyak. Selanjutnya mengenai nikmat dengan hal kecil yang sesungguhnya patut saya syukuri.
           Saya,ini sangat senang sekali memanjat pohon-pohon yang kuat tapi tentu tidak terlalu tinggi. Khususnya ketika ramadahan, lapar itu sungguh tidak terasa saat Duduk diatas dahan pohon itu sambil menikmati sepoi angin dan lantunan lagu-lagu religi atau lagu-lagu klasik dari DVD tetangga, empunya pohon itu. Wah, sungguh nikmat Allah yang luar biasa. Aku bersyukur, sangat bersyukur saat mendapatkan kesempatan itu, karena tidak selamanya saya memiliki kesempatan akan itu. bersyukur sekali ketika berada dalam suasana itu.
          Nikmat lainnya yang diberikan oleh Maha Kuasa ialah ketika saya bersin, itulah sebuah anugerah yang luar biasa, mengeluarkan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh, sehingga toksin-toksin penyakit itu bisa keluar dari tubuh ini. Ketika saya akhirnya gagal untuk bersin, Saya akan sedih, menyesal, dan marah juga iya. Selain nikmat karena manfaat dari bersin, saya menganggap bersin itu adalah suatu aksi yang menyenangkan, benar kan?. Pada saat itulah saya  bersyukur akan nikmat itu. Alhamdulillah!.
          Selanjutnya, aku sangat bersyukur ketika sepulang dari sekolah demi menuntut ilmu mendapati di dalam tudung saji ada semangkuk lauk kesukaan ku, yaitu sayur daun ubi atau daun singkong yang ditumis oleh koki tercinta, mama’. Umm yummmi!!!. Lagi-lagi perut sudah tidak mau kompromi dan ingin segera menyantapnya. Sett ahhh, Alhamdulillah!!!. Sayur daun ubi memang merupakan sayur favoritku.
          Nikmat Allah selanjutnya adalah ketika saya mengeluarkan lender dari hidung. Biasanya nikmat peristiwa itu terjadi apabila sedang Flu dan dalam suatu keadaan tertentu. Misalnya, saya yang sedang flu melaksanakan shalat., itu adalah hal yang paling menyiksa. Antara harus tetap focus kepada shalat tetapi tetap menahan flu. Dan selepas shalat itu, saya langsung mengeluarkan lender tersebut alias (maaf) ingus. Wow, itu adalah sesuatu yang sangat nikmat. Kembalilah aku bersyukur akan kelegaan tersebut.
          Bahagia tak dapat pula diri ini bendung akan nikmat Allah, yaitun ketika saat bersepeda di sore hari sebelum maghrib. Sungguh indahnya suasana alam ciptaan Allah ta’ala.  Teduhnya menatap gunung yang meliuk-liuk diatas aliran sungai yang jernih, ditambah sinar mentari yang hampir terbenam. Terimakasih oh tuhan karena Engkau telah hadirkan alam seindah ini di desaku.  Bersepeda di sore hari juga menjadi nikmat-NYA yang selalu aku syukuri.
Itulah beberapa nikmat Allah yang aku syukuri, adapun hal-hal yang tidak berkenan dalam benak mohon dimaafkan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Sekian dan wassalam.
 Berikut contoh doa dan firman allah agar dijadikan orang yang bersyukur :

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“..Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilniy birahmatika fiy ‘ibadikashshaalihiin..”
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S. An-Naml : 19)

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“..Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa ashlihliy fii dzurriyyatiy inniy tubtu ilayka wa inniy minal muslimiin..”
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (Q.S. Al-Ahqaf : 15)

Firman Allah SWT:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 152)
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 172)
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali ‘Imran, 3 : 145)
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim, 14 : 7)
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nahl, 16: 18).
“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An-Naml, 27 : 40)
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash, 28 : 73)
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-‘Ankabuut, 29 : 17)
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.s. Luqman, 31 : 12)

berikut penjelasan Cara-cara bersyukur oleh Ust. Nur Salis Alamin.

0 komentar:

Posting Komentar